Jumat, 31 Januari 2014

Ketika Jerawat Ingin Berbicara Denganmu, kenalilah bahasa jerawat....


cari tahu yuk!!. Anda bisa jadi heran,  tiba-tiba ada jerawat muncul di tempat-tempat yang tak terduga. Selama ini Anda mungkin mengira bahwa ini akibat hormon yang tidak stabil atau kebersihan kulit yang tidak terjaga. Ada benarnya juga. Tapi, lebih dari sekadar itu, jerawat-jerawat tertentu muncul karena ingin memberi tahu Anda sesuatu. Ringkasnya, Anda bisa tahu apa yang salah pada tubuh Anda dari letak jerawat yang muncul (khusus) di wajah Anda.
Melalui metode Ayurveda dan pengobatan Cina kuno, ada teknik face mapping. Teknik ini menjelaskan bagaimana bagian-bagian wajah tertentu terhubung ke daerah lain dari tubuh Anda. Jadi, pikirkan wajah Anda sebagai peta dan ada zona-zona tertentu di sana. Satu zona memiliki masalah yang berbeda dari zona yang lain. Sederhananya, Anda dapat melihat masalah apa yang terjadi ketika ada jerawat muncul di zona tertentu.
Berikut adalah kode-kode dasar untuk bisa 'membaca' bahasa jerawat-jerawat Anda.
1 & 2. Sistem Pencernaan
Jika jerawat Anda terletak di daerah ini, artinya ada yang salah dengan sistem pencernaan Anda. Kurangi junk food, kurangi jumlah lemak dalam diet Anda, dan perbanyak mengonsumsi cairan.
3. Liver
Di kawasan ini, artinya liver Anda yang bermasalah. Kurangi konsumsi alkohol, makanan berminyak, dan susu. Selain itu, biasakan untuk melakukan olahraga ringan setiap hari selama 30 menit agar Anda bisa tidur cukup sehingga hati dapat beristirahat.
4, 5, 7, & 8. Ginjal
Untuk bagian ini, ginjal Anda yang terkena dampak. Solusi cuma satu: perbanyak minum.
6. Jantung
Jerawat di zona ini menandakan hati Anda ada sedikit masalah. Kurangi asupan makanan pedas, kurangi daging, dan perbanyaklah menghirup udara segar. Satu hal lagi, wanti-wanti terhadap kolesterol. Anda bisa menurunkan kolesterol dengan mengganti "lemak jahat" dengan "lemak baik" yang terdapat pada, misalnya, kacang-kacangan, avokad, ikan, dan biji rami.
9 & 10. Sistem Pernapasan
Ini indikasi kalau sistem pernapasan Anda bermasalah. Kurangi gula, hindari makanan yang memproduksi terlalu banyak asam pada tubuh, seperti daging, susu, alkohol, kafein, dan gula, serta perbanyak makanan sehat, seperti sayuran, wheatgrass, dan jus.
11 & 12. Hormon
Kalau jerawat Anda banyak muncul di zona ini, artinya Anda sedang mengalami stres atau perubahan hormon. Cara mengatasinya adalah dengan tidur cukup, minum air juga cukup, makan makanan sehat seperti sayuran.
13. Perut
Perbanyak asupan yang berserat, dan minum teh herbal untuk membantu pencernaan.
14. Penyakit
Anda harus paham, jerawat-jerawat di zona ini ingin memberitahu Anda kalau tubuh Anda sedang berperang melawan penyakit. Maka, segeralah perbanyak istirahat, tidur, perbanyak minum air. Kalau perlu, Anda harus ikut kelas yoga untuk memperbanyak bernapas dengan dalam.
Jadi, mulai sekarang buka mata. Bisa jadi bahkan jerawat Anda mencoba berkomunikasi dengan Anda. (thebeautygypsy.com)

Kamis, 16 Januari 2014

Dahsyatnya Cita-Cita

Suatu pagi yang cerah, di dekat rukun Yamani, duduklah empat remaja yang tampan rupa, berasal dari keluarga yang mulia. Mereka adalah Abdullah bin Zubair, Mus`ab bin Zubair, Urwah bin Zubeir dan satu lagi adalah Abdul Malik bin Marwan.

Mereka saling mengungkapkan apa yang menjadi obsesinya.
Abdullah bin Zubair angkat bicara, “Cita-citaku adalah menguasai seluruh Hijaz dan menjadi khalifahnya.” Saudaranya, Mus`ab menyusulnya, “Keinginanku adalah dapat menguasai dua wilayah Irak dan tak ada yang merongrong kekuasaanku.” Adapun Abdul Malik bin Marwan berkata, “Bila kalian berdua merasa cukup dengan itu, maka aku tidak akan puas sebelum bisa menguasai seluruh dunia dan menjadi khalifah setelah Mu`awiyah bin Abi Sufyan.”
Sementara itu Urwah diam seribu bahasa, lalu semua mendekati dan bertanya, “bagaimana denganmu, apa cita-citamu kelak wahai Urwah?” Beliau berkata, “Semoga Allah memberkahi cita-cita kalian dari urusan dunia, aku ingin menjadi alim [orang berilmu yang mau beramal], sehingga orang-orang akan belajar dan mengambil ilmu tentang kitab Rabbnya, sunnah nabinya dan hukum-hukum agamanya dariku, lalu aku berhasil di akhirat dan memasuki jannah dengan ridha Allah l.”
Hari-hari berganti serasa cepat. Pada gilirannya, Abdullah bin Zubair menjadi penguasa atas Hijaz, Mesir, Yaman, Khurasan dan Irak yang pada akhirnya terbunuh di Ka`bah, tak jauh dari tempatnya mengungkapkan cita-citanya dahulu. Mus`ab bin Zubair telah menguasai Irak sepeninggal saudaranya Abdullah, dan akhirnya juga terbunuh ketika mempertahankan wilayah kekuasaannya.
Adapun Abdul Malik bin Marwan, akhirnya menjadi khalifah setelah ayahnya wafat dan bersatulah suara kaum muslimin, dia berhasil menjadi raja dunia terbesar pada masanya. (Shuwaru min hayaatit taabi’in, Ra’fat Basya)
Begitupun, dengan Urwah bin Zubeir. Beliau menjadi ulama panutan di zamannya. Ibnu Sa’ad dalam thabaqat kedua dari penduduk Madinah menyebutkan, “Urwah adalah seorang yang tsiqah, banyak meriwayatkan hadits, faqih, alim, tsabit dan bisa dipercaya”. (Kitab at-Tahdzib). Bahkan tidak sedikit dari kalangan sahabat Nabi saw yang bertanya kepada beliau tentang ilmu, meskipun beliau seorang tabi’in.
Realita tak Jauh dari Cita-cita
Kisah keempat remaja itu membuka mata kita, bahwa apa yang didapatkan manusia, tak akan jauh dengan apa yang menjadi obsesinya. Karena obsesi dan cita-cita itu akan menggerakkan pemiliknya menuju tujuannya. Fokus pikiran, tenaga dan potensi yang dimilikinya akan tercurah untuk meraih apa yang menjadi impiannya.
Karena itu, jangan tanggung-tanggung menentukan cita-cita, jangan merendahkan diri untuk menetapkan target dan tujuan. Cita-cita yang biasa saja, akan menjelma menjadi usaha yang apa adanya, dan pada gilirannya hanya akan memanen hasil yang biasa-biasa pula. Padahal Allah menyukai urusan yang tinggi-tinggi,
إِنَّ اللهَ تَعاَلَى يُحِبُّ مَعَالِيَ اْلأُمُوْرِ ، وَيَكْرَهُ سَفاَسَفَهاَ
“Sesungguhnya Allah menyukai permasalahan yang tinggi-tinggi dan Allah tidak menyukai hal-hal yang rendah.” [HR. Thabrani]
Dalam banyak dalil, Allah dan Rasul-Nya telah memotivasi kita untuk optimis dalam bercita-cita. Perhatikanlah doa orang-orang yang dipuji oleh Allah,
“Dan orang orang yang berkata, Wahai Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.’” [QS. Al Furqan: 74]
Kedudukan muttaqin memang sudah istimewa. Tapi ternyata, doa yang dipanjatkan bukan saja menjadi muttaqin, tapi imam atau pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa. Ini menunjukkan optimisme yang tinggi, himmah dan semangat yang luar biasa untuk meraih derajat yang agung.
Nabi juga menganjurkan kita,
فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ فَسَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ ، فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الْجَنَّةِ وَأَعْلَى الْجَنَّةِ ، وَفَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ ، وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الْجَنَّةِ
“Jika engkau memohon jannah kepada Allah, maka mohonlah Firdaus karena Firdaus adalah jannah yang paling tengah dan paling tinggi, di atasnya adalah Arsy Ar-Rahman, dan darinya pula sungai-sungai jannah mengalir..” [HR Bukhari].
Sungguh beruntung orang yang masuk jannah, tak ada sedikitpun yang membuatnya susah atau menderita, meskipun seseorang mendapatkan jannah pada tingkatan yang paling bawah. Tapi, ternyata Nabi menghasung kita memohon kepada kita jannah yang paling tinggi derajatnya. Karena permohonan yang merupakan ungkapan dari cita-cita itu akan mendorong seseorang untuk berusaha mencurahkan segala potensinya untuk meraih tujuannya yang mulia.

Sehebat Apakah Cita-Citamu
Sekarang, kita lihat seberapa hebat cita-cita kita. Mumpung masih ada waktu untuk merevisinya, masih ada peluang untuk menata ulang rencana dan usaha. Dan sebagai akhir kalam, saya cukupkan Anda dengan satu sampel yang bisa kita jadikan sebagai referensi dalam memancangkan cita-cita. Adalah Imam Ibnu al-Jauzi, sejak kecil memiliki obsesi yang tinggi dalam hal ilmu. Hingga mendorongnya melakukan usaha yang luar biasa, dan hasil yang dicapainya, sulit pula diimbangi oleh orang sezamannya, dan juga setelahnya. Dia bercerita, “Saya merasakan nikmatnya mencari ilmu, hingga penderitaan di jalan ilmu bagi saya lebih manis dari madu, karena besarnya harapan saya untuk mendapatkan ilmu. Di waktu kecil saya membawa bekal roti kering untuk mencari hadits. Saat istirahat di pinggir sungai, saya tidak bisa makan roti itu saking kerasnya. Satu-satunya cara, saya celupkan roti itu ke sungai, baru aku bisa memakannya. Sekali menelan, saya ikuti dengan meminum air sungai. Kesusahan itu tidak terasa, karena yang ada di benakku hanyalah kelezatan saat mendapatkan ilmu.”
Adapun hasilnya, beliau pernah memotivasi puteranya dan berkata, “Dengan jariku ini, aku pernah menulis 2000 jilid buku, seratus ribu orang bertaubat, dan ada 20.000 orang yang masuk Islam dengan sebab dakwahku.” Wallahu a’lam. (Abu Umar Abdillah)

Rabu, 15 Januari 2014

Ketika Alloh Menjawab Al-fatihah hamba_Nya




Sadarkah kita??
Bahwa ketika dalam sholat, kita sedang berbicara dengan Alloh sang Pencipta kita??.....
Banyak sekali orang yang sangat tergesa-gesa dalam sholatnya, seakan-akan ingin cepat menyelesaikan Shalatnya, hingga tak jarang kita dapati membaca surat al-fatihahnya seperti tanpa spasi dan koma. Padahal disaat kita selesai membaca satu ayat dari surah Al-Fatihah tersebut, Allah menjawab setiap ucapan kita. Sadarkah kita??

Dalam Sebuah Hadits Qudsi Allah SWT ber-Firman :

"Aku membagi Shalat menjadi dua bagian, untuk Aku dan untuk Hamba-Ku".
yaitu, tiga ayat diatas Iyyaka Na'budu Wa iyyaka nasta'in adalah Hak Allah, dan tiga ayat kebawahnya adalah urusan Hamba-Nya.

Ketika Kita mengucapkan "Alhamdulillahi Rabbil 'alamin". Allah menjawab :"Hamba-Ku telah memuji-Ku".

Ketika kita mengucapkan "Ar-Rahmanir-Rahim", Allah menjawab : "Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku".

Ketika kita mengucapkan "Maliki yaumiddin", Allah menjawab : "Hamba-Ku memuja-Ku"

Ketika kita mengucapkan Iyyaka na budu wa iyyaka nasta’in” , Allah menjawab : “Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku”.

Ketika kita mengucapkan Ihdinash shiratal mustaqiim, Shiratalladzina anamta alaihim ghairil maghdhubi alaihim waladdhooliin. Allah menjawab : Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku. Akan Ku penuhi yang ia minta.” (H.R. Muslim dan At-Turmudzi)

Berhentilah sejenak setelah membaca setiap satu ayat. Rasakanlah jawaban indah dari Allah karena Allah sedang menjawab ucapan kita. Selanjutnya kita ucapkan "Aamiin" dengan ucapan yang lembut, sebab Malaikatpun sedang mengucapkan hal yang sama dengan kita.

“Barang siapa yang ucapan Aamiin-nya bersamaan dengan para Malaikat, maka Allah akan memberikan Ampunan kepada-Nya.

(HR Bukhari, muslim, Abu Dawud)